Selasa, 20 November 2018

Sepenggal Cerita Tentang Batik Pekalongan Yang Menjadi Ikon Bagi Perkembangan Batik Di Nusantara



Batik adalah sebuah tradisi melukis di atas kain asli Indonesia. Kain-kain yang digambar dengan aneka motif unik dan khas itu kemudian dikreasikan dalam berbagai rupa dan fungsi, serta digunakan oleh masyarakat. Motif yang muncul pada kain tersebut dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan canting dengan teknik pewarnaan yang menggunakan bahan alami.


Batik telah lama hadir di Nusantara sejak dulu kala. Disadari atau tidak, tradisi ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia di Indonesia. Sejak lahir kalau ada yang berasal dari Jawa sudah pakai kain batik, selama orang itu hidup dan berkarya, bahkan hingga meninggalkan alam dunia ini.

Selain warisan budaya Indonesia, batik juga dijadikan sebagai lambang busana dari masyarakat dalam negeri. Tak heran, jika seandainya diwajibkan bagi siapa saja memiliki satu koleksi busana batik untuk kondangan atau pesta.

Sebenarnya, baju batik tak hanya digunakan pada saat acara-acara penting seperti kelulusan atau pernikahan saja. Sekarang ini, banyak sekali model baju harian yang ditawarkan dalam motif batik, seperti babydoll untuk tidur atau kemeja, semuanya cocok digunakan pada hari-hari biasa, jadi tak harus menunggu nanti. Siapa pun bisa mulai mengoleksi pakaian dengan motif batik sekarang juga.
Dari sekian banyak jenis batik yang ada di Indonesia, Jawa Tengah menjadi salah satu surganya kota batik. Hampir semua kawasan yang ada di Jawa Tengah memproduksi batik mereka masing-masing, dengan motif yang berbeda-beda tentunya.



Pilihan batik yang ada di Indonesia sangat beragam, mulai dari jenis tulis hingga cap. Namun, tentunya batik yang dikerjakan secara tulis atau asli jauh lebih unggul dibandingkan yang lain. Nilai estetikanya jauh lebih terlihat dan kualitasnya yang tinggi, membuat batik ini sangat awet dan tak mudah luntur karena terbuat dari pewarna alami yaitu malam
Tak kalah dengan Yogyakarta maupun Solo, Pekalongan pun menjadi salah satu produsen batik yang cukup dikenal. Kota Pekalongan memiliki julukan yang cukup nyentrik yaitu kota batik Pekalongan, hingga membuat kota tersebut masuk kedalam jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts &folk art pada akhir tahun 2014 serta mempunyai city branding yaitu World’s city of Batik.

Sesuai dengan namanya, batik Pekalongan merupakan salah satu jenis batik yang dibuat oleh masyarakat Pekalongan. Para perajinnya mayoritas tinggal di wilayah pesisir utara pulau Jawa. Terdapat faktor pengaruh kebudayaan dari masyarakat sekitar yang selalu berubah-ubah dan saling meniru pada awalnya sehingga menimbulkan kreativitas para perajin untuk selalu membuat motif batik pekalongan baru


 
Batik pekalongan menjadi lebih berkembang setelah pengusaha batik Belanda bernama Eliza Van Zuylen membangun workshop di wilayah itu. Berdasarkan arahannya, motif batik Pekalongan yang baru berhasil diciptakan oleh para perajin batik Pekalongan dan langsung dijual kepada pengusaha dari batik Belanda tersebut. Eliza Van Zuylen merupakan salah satu orang yang memiliki peran besar atas kemunculan motif-motif baru dari batik Pekalongan. Melalui tangan pengusaha ini juga, batik Pekalongan mampu menembus pasar Eropa, dimana para pembeli batik Eliza Van Zuylen ialah para bangsawan Eropa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lalu hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan.
 

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota serta daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo. Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Tiongkok, Belanda, Arab, Asia, Melayu serta Jepang pada zaman lampau mampu mewarnai dinamika pada desain dan pola serta tata warna seni batik di Pekalongan.

Oleh karena itu, beberapa jenis pola batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik peklaongan. Desain itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri Asia serta Arab. Lalu batik Encim serta Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Tiongkok. Batik Belanda, batik Pagi Uncomfortable, serta batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.

Perkembangan budaya teknik cetak batik tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Pasang surut perkembangan batik di Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman serta selalu dinamis. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim serta keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan serta kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru. Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah serta sehalus batik Pekalongan.

Batik asli Pekalongan terkenal dengan istilah batik pesisir kaya akan warna. Sehingga, batik pesisir ini lebih terkenal dengan ragam hiasnya yang bersifat naturalis serta dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Bahkan, dalam sehelai kain batik Pekalongan kita dapat menjumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi yang dinamis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan Belanda dan Cina. Motif yang paling populer  dan terkenal dari Pekalongan adalah motif batik Jlamprang.

Bagaimana, tertarik untuk menjadikan batik Pekalongan ini sebagai salah satu koleksi di rumah kawan? Tak harus datang ke Pekalongan terlebih dahulu untuk mendapatkannya, karena batik ini sudah dijual hingga ke seluruh kawasan yang ada di Indonesia. Bahkan, kawan juga dapat memesannya secara online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar